Sunday, November 30, 2014

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA "LIPIDA"


TANGGAL: 29 OKTOBER 2014
WAKTU: 10:00-12:40
DOSEN: HERMAWAN SEFTIONO

ANALISA LIPID/LEMAK
KELOMPOK 3:
MAYA ADRIYANTI       13106006
EMILIA RATIH             13106003
RANI NURAENI           13106012
SHERLY PRISCILA      13106009

ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS BIOINDUSTRI
UNIVERSITAS TRILOGI
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.      LATAR BELAKANG
            Lipid merupakan golongan senyawa organic yang terdapat di alam, merupakan suatu komponen makanan untuk makhluk hidup. Lipida penting bagi manusia, karena beberapa vitamin yang larut dalam lipid (A, D, E, dan K), maka lipid dapat digunakan oleh tubuh disamping untuk memenuhi kebutuhan lemak essensial, juga merupakan sumber energy yang lebih efektif dibanding karbohidrat dan protein karena kalorinya lebih tinggi.
            Lipida adalah senyawa organic berminyak atau berlemak yang tidak larut dalam air, dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform dan eter. Asam lemak adalah komponen unit pembangun pada hamper semua lipid. Asam lemak adalah asam lemak organic berantai panjang yang mempunyai atom karbon dari 4 sampai 24. Asam lemak memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon nonpolar yang panjang. Hal ini membuat kebanyakan lipid bersifat tidak larut dalam air dan tampak berminyak atau berlemak.
            Lipida tidak mempunyai rumus empiris dan struktur yang sama tetapi terdiri atas beberapa golongan. Lipida merupakan komponen penting dalam membrane sel, termasuk diantaranya fosfolipid, glikolipid dan dalam sel hewan adalah kolesterol. Kolesterol merupakan senyawa induk bagi steroid lain yang disintesis dalam tubuh. Steroid adalah hormon-hormon yang penting seperti hormone korteks, adrenal, hormon seks, vitamin D, dan asam empedu. Fungsi lipid diantaranya sebagai sumber energy yang efisien ketika tersimpan dalam jaringan adipose, sebagai penyekat panas di sekeliling organ tertentu dan sebagai penyekat listrik, untuk perambatan cepat pada syaraf bermyelin.

2.      TUJUAN
-          Mempelajari sifat-sifat dari lipida
-          Mengerti reaksi-reaksi yang terjadi pada lipida
-          Melakukan analisa lipida secara kualitatif

BAB II
METODE
1.      WAKTU DAN TEMPAT
-          Hari/Tanggal  : 29 Oktober 2014
-          Tempat           : Laboratorium Biokimia Lt.4 Universitas Trilogi
2.      ALAT DAN BAHAN
-          Alat:
Tabung reaksi, rak tabung, pipet tetes, pipet volume, beaker glass, kertas saring, lampu spirtus, korentang
-          Bahan:
Aquadest, etanol, kloroform, larutan natrium karbonat 2%, serbuk kalium hydrogen sulfat, larutan yod Hubl/lugol
3.      PROSEDUR PRAKTIKUM
-          Uji Kelarutan
·         Disediakan 4 tabung reaksi yang bersih dan bebas lemak
·         Di setiap masing-masing tabung diisi oleh aquadest, etanol, kloroform, dan natrium karbonat 2%
·         Diteteskan sampel lemak/minyak ke setiap tabung
·         Dihomogenkan
·         Diteteskan ke kertas saring
·         Diamati adanya noda atau tidak
·         Dicatat
-          Uji Ketidakjenuhan
·         Disediakan 3 tabung reaksi, diisi dengan: minyak zaitun, sp, dan mayonnaise
·         Ditambahkan 1 ml kloroform pada setiap tabung reaksi
·         Diteteskan 2/3 tetes larutan yod Hubl/lugol
·         Dihomogenkan
·         Diamati perubahan warna, dicatat

-          Uji Akrolein
·         Disediakan 3 tabung reaksi, diisi dengan: minyak zaitun, sp, dan mayonnaise
·         Ditambahkan serbuk kalium hydrogen sulfat ke setiap tabung reaksi
·         Dipanaskan di atas lampu spirtus
·         Diamati adanya asap putih dan diidentifikasikan bau saat dipanaskan
·         Dicatat

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.      HASIL
-          Uji Kelarutan
Sampel
+aquadest
+ethanol
+kloroform
+Na2CO3
Kelapa sawit
-(negatif)
++(positif 3)
++(positif 2)
++(positif 2)
Gliserol
++(positif 2)
-(negatif)
++(positif 2)
++(positif 2)
Margarine
-(negatif)
++(positif 2)
++(positif 2)
-(negatif)
Butter
-(negatif)
-(negatif)
+(positif 1)
-(negatif)
Minyak Kelapa
-(negatif)
+(positif 1)
+(positif 1)
-(negatif)
Asam Stearat
-(negative)
-(negative)
+(positif 1)
-(negatif)
Minyak Zaitun
-(negatif)
++(positif 2)
+++(positif 3)
-(negatif)
SP
-(negatif)
++(positif 2)
+++(positif 3)
-(negatif)
Mayonnaise
-(negatif)
+(positif 1)
++(positif 2)
-(negatif)

Keterangan:
-          - (negatif)                          = tidak larut
-          +/++/++(positif 1/2/3)       = larut


-          Uji Ketidakjenuhan
Sampel
Hasil
Kelapa sawit
Merah muda
Gliserol
Merah muda
Margarine
Merah muda
Butter
Pink bening
Minyak Kelapa
Pink keruh
Asam Stearat
Pink keruh, endapan
Minyak Zaitun
Merah muda
SP
Pink keruh
Mayonnaise
Kuning keruh

-          Uji Akrolein
Sampel
Warna
Bau
Asap
Kelapa sawit
Kuning pekat
Tengik
Ada
Gliserol
Tidak berubah
Menyengat
Ada
Margarine
Tidak berubah
Menyengat
Ada
Butter
Kuning keruh
Wangi butter
Ada
Minyak kelapa
Kuning pekat
Menyengat
Ada
Asam stearat
Kuning bening
Menyengat
Ada
Minyak zaitun
Kuning bening
Seperti susu kedelai
Ada
SP
Kuning bening
Tidak ada
Ada
Mayonnaise
Kuning bening
Bau asam
Ada

2.      PEMBAHASAN
-          Pada uji kelarutan, digunakan untuk mengetahui kelarutan lipida dalam pelarut tertentu seperti aquadest, ethanol, kloroform, dan Na2CO3. Minyak atau lemak dalam air akan membentuk emulsi yang tidak stabil karena bila dibiarkan, maka kedua cairan akan memisah menjadi dua lapisan. Sebaliknya, minyak dalam natrium karbonat akan membentuk emulsi yang stabil karena asam lemak yang bebas dalam larutan lemak bereaksi dengan soda membentuk soda. Sabun mempunyai daya aktif permukaan, sehingga tetes-tetes minyak menjadi tersebar seluruhnya. Contohnya kelapa sawit larut dalam ethanol, kloroform, dan natrium karbonat berarti pelarut tersebut cocok untuk melarutkan kelapa sawit. Kloroform mempunyai sifat kelarutan yang baik karena termasuk pelarut nonpolar, berbeda dengan alcohol yang bersifat semi polar.
-          Pada uji ketidakjenuhan, dilkukan untuk mengetahui sifat ketidakjenuhan minyak atau lemak dengan menggunkan pereaksi iod Hubl. Dalam praktikum jika larutan berubah warna maka larutan tersebut termasuk asam lemak tidak jenuh yaitu asam lemak yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap dan bersumber dari minyak nabati. Dan jika sampel dapat mempertahankan warna setelah ditambahkan pereaksi iod Hubl maka disebut asam lemak jenuh yaitu asam lemak yang tidak mempunyai ikatan rangkap dan bersumber dari minyak hewani. Asam lemak yang bereaksi positif dalam uji ketidakjenuhan adalah asam lemak yang masih meninggalkan sisa iod.
-          Pada uji akrolein, dilakukan untuk mengetahui kehadiran gliserol. Lemak merupakan ikatan ester antara asam lemak dengan gliserol. Gliserol larut dalam air dan alcohol, tetapi tidak larut dalam eter, kloroform, dan benzene. Pengujian kehadiran gliserol dapat dilakukan dengan uji akrolein. Jika warna berubah setelah ditambahkan serbuk kalium hidroksida maka lemak atau minyak sampel mengandung gliserol dan sampel tersebut juga menghasilkan asap putih. Dalam teori, semua asam lemak atau minyak mengandung gliserol. Gliserol sendiri adalah sebuah penyusun lemak tetapi bukan termasuk lemak atau minyak. Fungsi KHSO4 adalah untuk memperlihatkan adanya gliserol saat dipanaskan.

BAB IV
SIMPULAN
Untuk praktikum “Analisa Lipid” dapat disimpulkan bahwa:
-          Pada uji kelarutan, jika ada sampel yang larut dalam pelarut tertentu berarti larutan pelarut tersebut cocok digunakan untuk melarutkan lemak atau minyak tersebut. Contohnya minyak kelapa sawit larut pada ethanol, kloroform dan natrium karbonat maka ethanol, kloroform dan natrium karbonat cocok untuk melarutkan kelapa sawit. Dan jika pada penetesan di kertas saring terdapat noda, berarti lemak atau minyak tersebut mengandung lipid.
-          Pada uji ketidakjenuhan, jika larutan berubah warna maka larutan tersebut termasuk asam lemak tidak jenuh yaitu asam lemak yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap dan bersumber dari minyak nabati. Dan jika sampel dapat mempertahankan warna setelah ditambahkan pereaksi iod Hubl maka disebut asam lemak jenuh yaitu asam lemak yang tidak mempunyai ikatan rangkap dan bersumber dari minyak hewani.
-          Pada uji akrolein, Jika warna berubah setelah ditambahkan serbuk kalium hidroksida maka lemak atau minyak sampel mengandung gliserol dan sampel tersebut juga menghasilkan asap putih. Dalam teori, semua asam lemak atau minyak mengandung gliserol. Gliserol sendiri adalah sebuah penyusun lemak tetapi bukan termasuk lemak atau minyak.
-           
DAFTAR PUSTAKA
Poejiadi Annadan F.M. Titin Supriyanti. 2009. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Trilogi
Windiaryani, Sistiani. 2011. Modul praktikum biokimia. Sukabumi: Universitas Muhmmadiyah Sukabumi
http://fikapuspita.blogspot.com/2013/07/laporan-uji-kualitatif-lipid.html

No comments:

Post a Comment