Sunday, November 30, 2014

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA "ANALISA KARBOHIDRAT"


TANGGAL: 22 OKTOBER 2014
WAKTU: 10:00-12:30
 DOSEN:  HERMAWAN SEFTIONO

ANALISA KARBOHIDRAT
KELOMPOK 3:
MAYA ADRIYANTI        13106006
EMILIA RATIH S           13106003
RANI NURAENI            13106012
SHERLY PRICILA          13106009


ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS BIOINDUSTRI
UNIVERSITAS TRILOGI
2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Karbon diidentifikasikan sebagai senyawa yang unsur-unsurnya terdiri atas karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), dengan perbandingan empiris unsur-unsurnya (CH2O)n. Senyawa karbohidrat dibagi dalam tiga golongan utama yang terdiri dari monosakarida, oligosakarida dan polisakarida.
Monosakarida merupakan suatu senyawa polihidroksi aldehid (aldosa) atau polihidroksil keton. Pada umumnya monosakarida bersifat optis aktif, mudah larut dalam air, berupa zat padat putih, bila dipanaskan akan berbau caramel dan mempunyai sifat mereduksi. Contoh dari senyawa monosakarida yaitu glukosa, galaktosa, fruktosa dan sebagainya.
Oligosakarida terdiri dari dua atau lebih monosakarida yang dihubungkan dengan glikosida. Senyawa tersebut dapat dihidrolisa dalam suasana asam menghasilkan monosakarida. Contoh dari senyawa ini antara lain sukrosa, laktosa, dan maltose.
Polisakarida merupakan polimer dari monosakarida. Contoh dari polisakarida ini antara lain amilum, selulosa dan glikogen. Amilum merupakan zat tepung dalam tumbuhan yang dapat dijumpai pada beras, gandum maupun umbi-umbian. Amilum terdiri dari amilosa dan amilopektin. Amilosa menggunakan 300 unit glukosa dengan ikatan sedangkan amilopektin terdiri dari 1000 unit glukosa yang bergabung membentuk rantai lurus dengan ikatan dan pada setiap 25 atau 30 unit glukosa terdapat rantai cabang dengan ikatan .
Selulosa terdiri dari +6000 unit glukosa yang dihubungkan dengan dengan ikatan membentuk rantai linier. Glikogen merupakan karbohidrat cadangan yang hanya terdapat pada hewan dan manusia, dan mempunyai struktur seperti amilopektin dalam hal unit yang menyusun molekul adalah glukosa, jenis ikatan pada rantai dan ikatan pada cabang. Glikogen mempunyai masa molekul relatif 30.000 dan pada tiap 10 unit glukosa dalam rantai lurus terdapat rantai cabang. Contoh lain dari polisakarida adalah chitin, hemiselulosa dan pectin.
2.      Tujuan
-          Melakukan identifikasikan senyawa-senyawa karbohidrat
-          Mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi
-          Menentukan senyawa-senyawa karbohidrat secara kualitatif

BAB II
METODE
1.      Alat dan Bahan
-          Alat                 :
Tabung reaksi, rak tabung, penangas air, pisau, blender, beaker glass, corong kaca, kertas saring, erlenmeyer, neraca analitik.
-          Bahan             :
Reagen Benedict, reagen Iodine, etanol 95%, aquadest.
2.      Waktu dan Tempat
-          Hari/Tanggal   : Rabu, 22 Oktober 2014
-          Tempat            : Laboratorium Biokimia Lt.4 Universitas Trilogi
3.      Prosedur Praktikum
-          Uji Benedict
·         Dibuat larutan sampel dengan konsentrasi 1 gr/100 ml atau 1 ml/100 ml (1%)
·         Dari larutan sampel 1% tadi, diambil 2 atau 3 ml ke dalam tabung reaksi
·         Ditambahkan 2 atau 3 tetes reagen Benedict
·         Dikocok, diamati
-          Uji Iodine
·         Dibuat larutan sampel dengan konsentrasi 1 gr/100 ml atau 1 ml/100 ml (1%)
·         Dari larutan sampel 1% tadi, diambil 2 atau 3 ml ke dalam tabung reaksi
·         Ditambahkan 2 atau 3 tetes reagen Iodine
·         Dikocok, diamati
-          Isolasi Karbohidrat
·         Ditimbang kertas saring yang akan dipakai
·         Dicuci, dikupas, dan dipotong-potong sampel kentang
·         Ditimbang sebanyak 100 gr ke dalam blender
·         Ditambahkan air 20 ml, diblender secara homogen
·         Disaring ke dalam beaker glass 400 ml
·         Diendapkan selama 24 jam
·         Dipisahkan antara supernatan dan cairannya
·         Diambil supernatannya
·         Ditambahkan 10 ml etanol 95%, dihomogenkan
·         Disaring
·         Presipitat pati dikeringkan agar mudah ditimbang
·         Ditimbang dengan neraca analitik

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.      Hasil
-          Uji Benedict Kelompok 1
Sampel
Hasil
D-glukosa
Coklat muda
Maizena
Biru tua
L-Men
Coklat muda
Madu
Oranye

-          Uji Iodine Kelompok 1
Sampel
Hasil
D-glukosa
Kuning kecoklatan
Maizena
Hitam
L-Men
Coklat tua
Madu
Coklat

-          Uji Benedict Kelompok 2
Sampel
Hasil
Tropicana slim
Putih kebiruan
Gula cair
Putih bening
Tepung beras
Putih keruh, endapan putih
Madu
Kuning pekat

-          Uji Iodine Kelompok 2
Sampel
Hasil
Tropicana slim
Kuning cerah
Gula cair
Kuning cerah
Tepung beras
Ungu pekat, endapan putih
Madu
Kuning cerah

-          Uji Benedict Kelompok 3
Sampel
Hasil
Strach
Bening, endapan kuning
Tepung gula
Biru bening
Pocari sweat
Biru bening
Madu
Kuning keruh

-          Uji Iodine Kelompok 3
Sampel
Hasil
Strach
Ungu gelap, endapan putih
Tepung gula
Kuning jernih
Pocari sweat
Coklat jernih
Madu
Kuning jernih

-          Berat pati + kaca arloji            : 24,6544 gr
-          Berat pati di kertas saring I     : 8,1640 gr
-          Berat pati di kertas saring II   : 7,3966 gr

2.      Pembahasan
Pada praktikum analisa karbohidrat bertujuan untuk mengidentifikasikan senyawa-senyawa karbohidrat dalam bahan pangan, reaksi yang terjadi di dalamnya pada uji benedict iodine dan isolasi karbohidrat, serta menentukan senyawa karbohidrat secara kualitatif.
-          Uji benedict
Uji benedict ditujukan untuk identifisikan gula-gula pereuduksi. Pada proses reduksi ion kupri dalam suasana basa perlu ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat, yang berfungsi untuk mencegah pengendapan CuCO3 dalam larutan natrium karbonat. Hasil dari karbohidrat dalam larutan basa sangat kompleks dan banyak jumlahnya, dan juga belum semuanya dapat diidentifikasikan. Maltose dan laktosa memberikan uji positif dengan reagen benedict, sedangkan larutan sukrosa tidak bereaksi karena tidak memiliki gugus aldehid atau gugus keto bebas.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggaV3er7qUSjqxkDK-_z-VCoBVNjiD5xpHtTV4cMM0oBG_mTdtBome5j9sgqJ3-x7Q9kRqtOL7KyLMaFDattq_N6WWyg7WLnmanvxcSJn_XIiZSuUqpKcuS3urrhRSD_czpK41dlXrcRdd/s1600/2.jpg
Pada sampel karbohidrat yang mengalami perubahan warna setelah ditambahkan reagen benedict diartikan sebagai bahwa sampel tersebut mengandung gula-gula pereduksi. Pada sampel yang mengandung gula-gula pereduksi yaitu D-Glukosa dan L-Men.
-          Uji Iodine
Iodine bila diabsorbsi oleh larutan polisakarida akan memberikan warna. Warna yang dihasilkan akan bergantung pada jenis polisakarida pengabsorbsi. Larutan amilum dengan iodine akan memberikan warna biru, sedangkan larutan glikogen atau larutan amilum yang terhidrolisa secara parsial akan menghasilkan warna coklat kemerahan.
Pada sampel karbohidrat yang mengalami perubahan warna setelah ditambahkan reagen iodine menjadi warna ungu kehitaman diartikan bahwa dalam larutan tersebut terdapat kandungan pati yang cukup banyak menghasilkan reaksi (+++). Sedangkan untuk larutan L-men dan pocari menghasilkan reaksi (+), dan untuk glukosa,madu,tepung gula,gula cair dan Tropicana menghasilkan reaksi (-) kemungkinan kandungan pati sangat sedikit dan atau tidak ada.
-          Isolasi Karbohidrat
Untuk menguji berapa banyak kandungan pati yang terkandung dalam kentang. Dari hasil diatas diperoleh pati yang terkandung dalam kentang sekitar 24,6544 gr. Adanya pati dalam kentang dapat dibuktikan dengan adanya berat presipitat dari kertas saring setelah proses pengendapan dan penyaringan.

BAB IV
SIMPULAN
Dari praktikum “Analisa Karbohidrat” dapat disimpulkan bahwa:
-          Uji benedict dilakukan untuk mengetahui adanya gula-gula pereduksi dalam sampel yang dilakukan dengan penambahan reagen benedict dan dipanaskan dengan penangas air. Setelah itu sampel menjadi warna coklat, itu menandakan hasil positif pada uji benedict.
-          Uji iodine dilakukan untuk mengetahui adanya gula-gula pereduksi dalam sampel yang dilakukan dengan penambahan reagen benedict dan dipanaskan dengan penangas air. Setelah itu sampel menjadi warna ungu kehitaman, itu menandakan hasil positif pada uji iodine.
-          Isolasi karbohidrat dilakukan untuk mengidentifikasikan adanya pati dalam bahan pangan seperti kentang.
-          Larutan maizena, tepung beras dan starch mengandung cukup banyak pati. Semakin ungu bahan pangan saat ditetesi dengan larutan iodine maka semakin banyak pula kandungan patinya.

DAFTAR PUSTAKA
Ben, E. S., Zulfianis, dan Halim, A., 2007, Studi Awal Pemisahan Amilosa dan Amilopektin Pati Singkong dengan Fraksinasi Butanol – Air, Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi12 (1), 1-11, (online) (http://bcrec.ac.id, diakses tanggal 1November 2011, pukul 21.00 WITA).

Bresnick, S. D., 1994, Intisari Kimia Organik, Lippincott Williams dan Wilkins Inc. USA, New York.

Hart, H., Craine, L. E., dan Hart, D. J., 2003, Kimia Organik edisi sebelas, diterjemahkan oleh Suminar Setiati Achmadi, Erlangga, Jakarta.
Lehninger, A. L., 1997Dasar-dasar Biokimia Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Patong, A. R., 2011Penuntun dan Laporan Praktikum Biokimia, Laboratorium Biokimia FMIPA Universitas Hasanuddin, Makassar.

Pine, S. H., J. B. Hendrickson, D. J. Cram, dan G. S. Hammond, 1988, Kimia Organik 2 edisi keempat, ITB, Bandung.

Poedjiadi, A., 1994, Dasar-Dasar Biokimia, UI-Press, Jakarta.

Sultanry dan Kaseger, 1985, Kimia Pangan, Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Bagian Timur, Makassar.


No comments:

Post a Comment